JAKARTA, suaramerdeka.com -
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
mengatakan jumlah korban di Aceh Tengah terus bertambah karena dampak
bencana di Aceh Tengah lebih parah dibandingkan di Bener Meriah.
Hingga Minggu (7/7), tercatat 40 orang meninggal, 63 orang luka berat
masih dirawat di rumah sakit, 2.362 orang rawat jalan, dan pengungsi
mencapai 22.125 orang. Kerusakan rumah mencapai 15.919 unit sedangkan
623 unit bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan.
Sementara di Aceh Tengah, 232 desa dari 352 desa yang ada terdampak
langsung gempa. 31 orang meninggal dunia. 4 orang masih dinyatakan
hilang. 40 orang luka berat masih dirawat dimana 1 orang dirawat di RS
Banda Aceh.
Awalnya 118 orang yang dirawat karena luka berat. Terdapat 19.870
orang mengungsi yang tersebar di 70 titik. Total rumah yang rusak ada
13.862 unit, dimana 5.516 rusak berat, 2.750 rusak sedang, dan 5.596
rusak ringan. Sedangkan fasilitas umum yang rusak ada 547 unit, seperti
puskesmas, sekolah (TK, SD, SMP, SMA), masjid, mushola dan kantor
pemerintahan.
Di Kabupaten Bener Meriah sebanyak 8 desa dari 233 desa yang
terdampak langsung oleh gempa. 9 orang meninggal, 23 rang luka berat
masih dirawat, dimana 5 dirawat di RS PMI Lhokseumawe dan 3 dirawat di
RSU Banda Aceh. Pengungsi terdapat 2.265 orang.
Pengungsi perlu memperoleh bantuan tenda dan selimut karena daerahnya
pegunungan yang pada malam hari suhu mencapai 14 derajat celcius. Rumah
rusak 2.057 unit, dimana 662 rusak berat, 311 rusak sedang, dan 1.184
rusak ringan. Sedangkan fasum yang rusak ada 76 unit.
Bantuan untuk korban dan pengungsi terus berdatangan. Sabtu (6/7)
pukul 16.00 Wib bantuan Presiden sebanyak 4 truk telah tiba di Bener
Meriah. BNPB mengirimkan lebih 40 ton bantuan logistik dan peralatan ke
Aceh.
Posting Komentar