Semarang, 3 Juli 2013, Bappeda Provinsi
Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan pembekalan penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah (RPJMD) dan
Rencana Strategis (Renstra) SKPD Tahun 2013-2018. Kegiatan dimaksudkan
untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai penyusunan rencana
pembangunan lima tahunan tersebut. Pembekalan diberikan kepada para
aparatur yang terlibat, baik dari internal Bappeda sendiri maupun
perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah.
Hadir sebagai narasumber antara lain
Nita Yiswa, ST, M.Si (Kemendagri), Ir. Agustinus Sulistyanto
(Kemendagri), Drs. Gunarto, MM (LPPSP) dan Denny Fibrata (konsultan IT).
Acara dimoderatori oleh Dr. Tukiman Taruno (konsultan Unicef). Tampak
pula hadir jajaran eselon 3 Bappeda Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan
tersebut.
“Penyusunan
dokumen RPJMD tahun 2013-2018 terkesan tergesa-gesa, padahal sebetulnya
tidak, melalui acara ini dimaksudkan agar RPJMD nantinya dapat tepat
waktu” demikian Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Herru Setiadhie,
SH, M.Si mengawali pembicaraan dalam sambutan pembukaan acara.
Sebagaimana diketahui berdasarkan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, pasal 19 ayat 3 mengamanatkan bahwa RPJMD ditetapkan paling
lambat tiga bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Kenyataan demikian,
benar adanya bahwa penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Tengah memang tidak
mempunyai banyak waktu mengingat pelantikan Gubernur terpilih Jawa
Tengah periode 2013-2018 adalah pada bulan Agustus Tahun 2013.
Lebih lanjut dalam sambutannya, Kepala
yang sudah menjabat kurang lebih 3 tahun di Bappeda Provinsi Jawa Tengah
tersebut berpesan bahwa diharapkan semua pihak dapat bekerja lebih
keras untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan dengan
memperhatikan capaian-capaian pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014, capaian untuk pertumbuhan
ekonomi Tahun 2012 sebesar 6,34% dan Tahun 2013 sebesar 5,7 % (yoy
triwulan 1) sedangkan target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah
6,3-6,7 %. Inflasi pada bulan Mei 2013 sebesar 2,23%, sedangkan target
pada tahun 2014 sebesar 5+1. Angka kemiskinan tahun 2012 bulan September
sebesar 14, 98 % dan pada tahun 2013 diharapkan mencapai 13,27%,
sedangkan pada tahun 2014 ditargetkan mencapai 11,58-11,37%. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2012 sebesar 5,63% dan Tahun 2013
bulan Februari mencapai 5,57%, sedangkan target pada tahun 2014 adalah
sebesar 5,60-5,50%. Nilai Tukar Petani (NTP) tahun 2012 mencapai 106,62
dan tahun 2013 bulan Mei sebesar 105,23, sedangkan target pada tahun
2014 sebesar 107,27.
Berdasarkan hasil evaluasi RPJMD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 yaitu terhadap 26 urusan wajib dan 8
urusan pilihan, yang terdiri dari 747 indikator kinerja diketahui bahwa
indikator kinerja yang telah tercapai sebanyak 504 indikator atau
sebesar 67,47%, indikator kinerja yang akan tercapai sebanyak 198
indikator atau sebesar 26,51%, dan indikator yang perlu perhatian dan
upaya keras sebanyak 45 indikator atau sebesar 6,02%.
Sementara itu dalam paparannya yang
berjudul “Tahapan dan Tata Cara Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 dan keterkaitan Renstra SKPD Tahun 2013-2018” Nita Yiswa
menegaskan bahwa hal terpenting dalam penyusunan RPJMD adalah adanya
kesinambungan.
“Kesinambungan dapat terjadi jika
penyusunan RPJMD mengacu pada RPJPD, jadi bukan hanya mengacu pada visi
misi Kepala Daerah terpilih semata, artinya bahwa siapapun kepala
daerahnya dan berapa kali pun ganti kepala daerah, idealnya pembangunan
itu dapat berlangsung secara simultan dan berkesinambungan”, ujar
narasumber perempuan satu-satunya dalam acara itu.
Selain itu, Nita Yiswa juga memberikan
penjelasan mengenai teknis penyusunan terhadap dokumen yang terdiri dari
sepuluh bab tersebut, termasuk didalamnya mengenai penghitungan
indikator-indikator makro.
Di sisi lain, menurut Gunarto, dalam
paparannya yang berjudul “Kiat-Kiat Penyusunan Renstra SKPD” mengatakan
bahwa “dengan data series kita bisa melihat trend perkembangan kondisi
permasalahan yang terjadi, seperti sedang naik atau turun, jadi
ketersediaan data menjadi hal yang sangat penting.”
Di sesi akhir acara diadakan simulasi
mengenai penyusunan RPJMD dengan menggunakan Sistem Informasi
Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) yang dipandu oleh Denny Fibrata,
konsultan IT. Kepala Bappeda berpesan bahwa sistem yang sudah ada dan
online tersebut untuk dapat didayagunakan dengan sebaik baiknya.
“Form yang ada di sistem mohon diisi!” pesan Kepala Bappeda kepada seluruh peserta yang hadir.
Posting Komentar